Pengertian Sistem Online Proctoring
Sistem online proctoring merupakan metode yang digunakan untuk mengawasi dan memastikan integritas ujian yang dilakukan secara daring. Dengan semakin banyaknya institusi pendidikan yang beralih ke pembelajaran jarak jauh, pentingnya sistem ini semakin meningkat. Proctoring online dirancang untuk mencegah kecurangan dan memastikan bahwa hasil ujian mencerminkan kemampuan sejati peserta.
Jenis-Jenis Sistem Online Proctoring
Dalam dunia pendidikan, terdapat beberapa jenis sistem online proctoring yang sering digunakan. Masing-masing memiliki metode dan teknologi yang berbeda untuk mengawasi peserta ujian.
Proctoring Synchronous
Proctoring synchronous adalah jenis pengawasan yang dilakukan secara langsung selama ujian berlangsung. Pengawas akan memantau peserta melalui video live streaming. Misalnya, saat seorang mahasiswa mengikuti ujian akhir di rumah, seorang proctor dapat mengamati melalui webcam dan microphone untuk memastikan bahwa tidak ada kecurangan yang terjadi. Dengan cara ini, setiap gerakan dan interaksi peserta dapat ditangkap secara langsung.
Proctoring Asynchronous
Berbeda dengan proctoring synchronous, proctoring asynchronous memungkinkan peserta untuk mengambil ujian tanpa pengawasan langsung. Pada metode ini, teknologi rekaman digunakan untuk merekam sesi ujian. Setelah selesai, rekaman akan dianalisis oleh pengawas. Contohnya, seorang siswa dapat mengerjakan ujian di waktu yang lebih fleksibel, namun video dan aktivitas layar selama ujian akan direkam dan diperiksa setelahnya untuk mendeteksi hal-hal yang mencurigakan.
Proctoring Dengan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan semakin banyak digunakan dalam sistem proctoring. AI dapat mendeteksi perilaku mencurigakan dan pola yang mungkin menunjukkan kecurangan. Misalnya, jika seorang peserta ujian secara tiba-tiba sering menatap layar di luar jangkauan, sistem AI bisa memberi tanda bahwa mungkin ada yang tidak beres. Dengan menggunakan teknologi ini, institusi dapat memanfaatkan analisis data untuk meningkatkan keamanan ujian.
Proctoring Berbasis Browser
Sistem proctoring berbasis browser mengharuskan peserta untuk menggunakan browser tertentu saat mengikuti ujian. Browser tersebut dilengkapi dengan pengaturan khusus untuk mencegah akses ke website lain atau aplikasi lain selama ujian berlangsung. Hal ini mirip dengan pengawasan di ruang ujian fisik di mana siswa tidak diperbolehkan membawa buku atau perangkat tambahan. Sebagai contoh, banyak institusi yang menggunakan browser yang sudah dimodifikasi agar tidak memungkinkan peserta untuk beralih aplikasi atau membuka halaman lain selama ujian.
Keuntungan dan Tantangan Sistem Proctoring Online
Meskipun sistem online proctoring menawarkan banyak keuntungan, seperti fleksibilitas dan efisiensi waktu, ada juga tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu keuntungan utamanya adalah dapat mengakomodasi siswa yang tidak dapat hadir secara fisik di lokasi ujian. Namun, tantangan seperti masalah teknis, privasi, dan keamanan data menjadi topik yang tak kalah penting. Misalnya, siswa yang memiliki keterbatasan akses internet mungkin mengalami kesulitan dalam menghadapi ujian online yang menggunakan sistem proctoring.
Contoh Penerapan di Dunia Nyata
Banyak universitas ternama telah mengadopsi sistem online proctoring, terutama selama pandemi COVID-19. Universitas-universitas tersebut memanfaatkan teknologi ini untuk memastikan bahwa kegiatan akademik terus berjalan meskipun dengan batasan jarak fisik. Sebagai contoh, sebuah perguruan tinggi di Indonesia melakukan ujian akhir semester secara online menggunakan sistem proctoring synchronous dengan pengawasan dari tenaga pengajar yang memonitor peserta melalui video.
Kesimpulan
Sistem online proctoring telah menjadi bagian integral dari pendidikan modern. Dengan berbagai jenis dan pendekatan yang tersedia, institusi memiliki kemampuan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, kesadaran akan tantangan yang ada juga penting untuk memastikan bahwa sistem ini dapat berfungsi secara maksimal dan adil bagi semua peserta ujian.